Showing posts with label Esti Kinasih. Show all posts
Showing posts with label Esti Kinasih. Show all posts

Saturday, March 22, 2008

Dia, Tanpa Aku



Penulis : Esti Kinasih
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tanggal terbit : Januari - 2008
Jumlah Halaman : 280
Jenis Cover : Soft Cover
Dimensi(L x P) : 135x200mm
Kategori : Teenlit
Text Bahasa : Indonesia


SINOPSIS BUKU

Ronald, cowok kelas 2 SMA, sudah lama naksir Citra yang masih kelas 3 SMP. Tapi Ronald belum mau PDKT. Ia menunggu sampai Citra masuk SMA, karena itu ia hanya bisa mengamati Citra dari jauh.

Saat yang ditunggu Ronald selama berbulan-bulan akhirnya tiba. Citra masuk SMA! Namun Ronald kecewa karena ternyata Citra masuk SMA yang sama dengan adiknya, Reinald, dan sekelas pula.

Namun, keinginan dan harapan terbesar Ronald untuk mendekati Citra tak pernah terwujud. Cowok itu kecelakaan dan tewas di tempat, tidak jauh dari rumah Citra.

Reinald menganggap Citra-lah penyebab kematian kakaknya. Rasa marah dan keinginannya untuk menyalahkan Citra membuat sikapnya terhadap cewek itu menjadi penuh permusuhan. Keduanya kemudian kerap bertengkar tanpa Citra tahu pasti alasan sebenarnya.

Sikap Reinald berubah drastis ketika Citra memutuskan untuk tidak lagi mengacuhkannya. Kini Reinald berada di posisi yang sama seperti Ronald dulu. Perubahan sikap Reinald itu tanpa sadar mendekatkan keduanya. Dan akhirnya Reinald tak lagi ingin menjaga Citra demi almarhum kakaknya.

“Gue suka cewek lo,” ucap Reinald suatu hari di depan foto Ronald. Dan itu membuat sang kakak kemudian “kembali”!

Comment

Gua gak terlalu demen Teenlit. Menurut gua ceritanya dangkal dan suka terlalu berlebihan ngurusin cintaaaa melulu, seakan cuma itu masalah yang ada dalam kehidupan remaja. Apalagi kalo novel itu dikarang oleh novelis remaja (cewek). Oh God, have mercy on them please. Entah kenapa, cewek - cewek yang ada dalam teenlit itu selalu jadi pihak "ngemis" ke cowoknya. Bikin emosi aja!! Hari gene gitu lho!!

Esti Kinasih adalah perkecualian untuk gua. Gua suka semua novelnya. Di semua novelnya, Esti selalu masukkin karakter cewek yang cuek. Bukan cewek yang lemah dan ngejar cowok, tapi malah sebaliknya. Girl power pokoknya! Dan gaya bahasanya pun menunjukkan kecerdasan pengarangnya walo masih tetap meremaja.

Cerita "Dia Tanpa Aku" tergolong unik. Bukan sekedar cerita cinta biasa karena di sini, tokoh utama harus bersaing dengan "arwah" yang adalah kakaknya juga. Gua juga suka dengan gaya bahasanya Esti yang berisi.
Tapi "Dia Tanpa Aku" ini gak seseru novel Esti yang lainnya. Satu hal yang gua suka dari novel - novel Esti sebelumnya adalah ada semacam "perasaan" di dalamnya. Saat membacanya, gua bisa ngerasa terharu ato tersentuh. Entah kenapa, di buku yang ini gua gak merasakan feeling serupa. Datar aja rasanya.
But other than that, menurut gua novel ini patut dibaca. Dan gua masih akan menantikan karya Esti Kinasih berikutnya.

Rate :
3 out of 5

Thursday, February 10, 2005

Fairish




"Lo pura-pura jadi pacar gue ya, Rish? Biar gue nggak dikerubutin cewek-cewek centil itu." pinta Davi

."Tapi... konsekuensinya. Dav." ujar Irish pelan.

"Elo punya cowok?" Kali ini ganti Davi yang tersentak kaget."Atau... lagi ada yang elo suka?"

Irish buru-buru geleng kepala. "Bukan gitu. Kalo mereka nyangka kita beneran..."

"Biarin aja. Bagus malah!" Davi menggenggam kedua tangan Irish. "Ntar klo ada cowok yang lo suka, lo boleh pergi."

Permintaan Davi emang aneh. Dia minta Irish pura - pura jadi pacarnya supaya gak ada lagi cewek yang ngejar dia. Karena dia anti sama cewek. Awalnya Irish ragu, tapi akhirnya diterima juga. Lagipula dia menikmati kok jadi satu - satunya cewek yang dekat sama Davi. Tapi, Irish musti rajin - rajin ngingatin hatinya supaya jangan berharap. Karena Davi cuma butuh pertolongannya. Dan akhirnya Irish berhasil. Dia tiba pada hari dimana perasaannya ke Davi udah tawar dan menganggap sandiwara mereka cuma sebuah permainan yang lucu.

Irish memang gak secantik Menur yang kembang SMU mereka, juga gak setajir Metha yang anak direktur. Dia cuma cewek mungil yang biasa aja. Di sekolah juga namanya gak terkenal. Karena itu Davi pikir dia gak akan naksir beneran sama Irish. Tapi...kenapa lama kelamaan dia suka banget mengenang kembali saat - saat bersama Irish? Merasakan damai bila gadis itu bersamanya. Kenapa perasaan itu justru muncul di saat Irish tampaknya mulai menikmati sandiwara mereka dengan wajar? Davi baru sadar betapa terlambatnya dia sewaktu ada cowok baru bernama Alpha yang sukses merebut perhatian Irish. Apalagi Alpha anaknya ceria dan rame, jauh beda dengan dia. Sekarang, Davi musti berusaha untuk menarik Irish kembali padanya. Sayangnya, dia terbentur pada janji yang diucapkannya sendiri.

Gua suka nih buku . Settingnya masa SMU banget. Serasa pengen kembali ke masa itu . Trus juga nih buku tergolong ringan, tapi gak ringan - ringan amat. Karena Alpha dan Davi ternyata punya masa lalu kelam yang saling berhubungan. Yang justru ngaruh banget ke hubungan mereka dan Irish.