Judul Terjemahan: Embusan Angin Di Pohon Dedalu
Penulis: Kenneth Grahame
Penerjemah: Rini Nurul Badariah
Penerbit: Mahda Books
Terbit: April 2010
Tebal: 134 hlm
Buku ini mengisahkan persahabatan empat hewan yang bermukim di sekitar tepi sungai. Persahabatan antara Molly - si tikus tanah yang pemalu namun haus akan petualangan, Ratty - si tikus air ramah yang sangat mencintai rumahnya, Katak yang ceroboh dan suka membanggakan diri serta Luak yang senang menyendiri dan bijaksana.
Kisah dimulai di suatu pagi musim semi saat Molly sedang membersihkan rumahnya. Tiba-tiba ada hasrat kuat memanggil untuk pergi ke Dunia Atas. Secara impulsif, Molly mengikuti dorongan hasratnya. Di atas, dia terkesima dengan keindahan padang bunga. Dan lebih terkesima lagi sewaktu menemukan Sungai. Saat itulah dia berkenalan dengan Ratty, si tikus air.
Mengetahui kawan barunya belum pernah menyusuri sungai, Ratty pun mengajak Molly untuk naik perahunya. Dalam perjalanan itu, Molly berkenalan dengan Tuan Berang-berang dan Katak serta melihat sekilas Tuan Luak. Pesiar di Tepi Sungai ini akhirnya berkembang menjadi ajakan menginap di tempat Ratty.
Setelah beberapa bulan menginap di rumah Ratty, Molly pun berkenalan dengan Tuan Katak. Di kalangan teman-temannya, Katak dikenal punya banyak kegemaran namun mudah bosan dan gampang beralih ke hal baru. Misalnya di suatu hari dia tergila-gila dengan perahu layar, besoknya dia beralih ke rumah tongkang, lalu rumah perahu kemudian perahu balap. Saat Molly berkenalan dengan Katak, kebetulan Katak sedang gemar dengan kereta gipsi. Namun hobi ini pun dengan cepat teralihkan ke mobil.
Kegilaan Katak pada mobil sudah mencapai tahap berlebihan, hingga membuatnya mendapat beberapa kecelakaan. Hal ini menjadi keprihatinan Molly dan Ratty hingga membuat mereka menceritakan perihal kegemaran baru Katak ini kepada Luak saat mereka kebetulan berkunjung ke rumahnya.
Luak yang juga prihatin mengajak kedua kawannya untuk menyadarkan Katak saat musim semi tiba nanti (btw ada yang sadarkah, dengan kalimat Luak ini artinya Molly sudah hampir 1 tahun tinggal bersama Ratty? Karena cerita ini dimulai saat musim semi)
Dan tibalah musim semi...
Luak, Ratty dan Molly mengurung Katak dalam kamarnya dan bergiliran menjaga. Namun berkat kecerdikannya, Katak berhasil kabur dari penjagaan Ratty. Di pelariannya, Katak mencuri mobil yang membuatnya tertangkap polisi dan dihukum 20 tahun penjara.
Jerakah Katak?
Oho...Jelas tidak! Berkat muslihatnya, lagi-lagi Katak berhasil kabur dari penjara dan kembali memulai petualangan gila-gilaannya.
Tinggallah ketiga sahabatnya yang berusaha mencari cara untuk menyadarkan Katak dan membuatnya menjadi Katak yang bijaksana.
"Lagi pula, yang membuat liburan jadi menyenangkan bukanlah banyak beristirahat, melainkan melihat makhluk-makhluk lain sibuk bekerja."Sebagai fabel, cerita ini tergolong ringan, namun ada hal-hal yang bisa saya petik. Pertama tentang persahabatan ke-4 tokohnya yang tulus dan saling mendukung walau pun sudah dikecewakan. Susah menemukan sahabat sejati seperti itu di jaman sekarang.
-Molly-
Saya juga belajar dari keramahan Ratty pada orang asing. Di dunia yang penuh orang jahat ini, kita (eh saya sih) cenderung berprasangka pada orang asing yang saya temui di jalan. Padahal kalo saja saya mau lebih membuka diri dan ramah pada orang asing seperti Ratty, mana tahu saya akan menemukan sahabat sejati seperti Molly.
Bahkan dari Katak pun saya belajar untuk bertindak dengan lebih hati-hati dan tidak menurutkan nafsu, walau pun juga jangan menolak hasrat berpetualang yang ada dalam diri.
Dan saya merasa menemukan diri saya pada sosok Molly.
Bukan soal pemalunya karena saya gak sepemalu dan serendah hati dia. Tapi pada perasaan Molly yang setelah bertualang pun, ternyata masih merindukan rumah. Saya juga begitu. Sejauh-jauhnya saya pergi, pada akhirnya saya juga kangen sama rumah. Dan sama seperti Molly, senang rasanya mengetahui saya selalu punya tempat untuk pulang.
"Ia tidak ingin mengabaikan kehidupan barunya. Dunia di atas sana terlalu menarik. Tempat itu memanggil-manggil ke dalam dirinya. Namun sungguh melegakan karena dia punya tempat untuk pulang, rumahnya sendiri, hal-hal yang pasti membuatnya merasa diterima. Sungai adalah tempat bertualang. Di sini adalah rumahnya." (hlm 57)
Buku yang saya baca ini adalah versi terjemahan Mahda Books. Covernya bagus banget, ilustrasi di dalamnya juga cantik dan sesuai dengan penggambaran Mr. Grahame tentang keadaan Tepi Sungai. Saya seakan bisa merasakan kedamaian sungai dan keramahan penghuninya melalui ilustrasi di buku tersebut.
Sayang, saya merasa ada yang aneh dengan versi terjemahan ini. Rasanya seakan ada missing parts dalam buku ini. Seperti sewaktu Katak melarikan diri, tak ada penjelasan lebih lanjut tentang keadaan ketiga kawannya yang ditinggalkan. Juga sewaktu Katak ditangkap Polisi, tak ada penjelasan bagaimana Katak bisa sampai ditangkap polisi. Yang saya tahu, setelah Katak mencuri mobil, tiba-tiba saja dia sudah diadili.
Saya sempat terpikir apakah terjemahan ini abridged version?
Hasil googling membuat saya berpikir ini bukan abridged version. Karena menurut penjelasan Mbah Wiki, pada abridged version biasanya ada 3 bab yang dihilangkan. Ketiga bab itu adalah :
1. Saat Molly tiba-tiba homesick dan ingin kembali ke rumahnya walau hanya semalam
2. Saat Ratty merasa resah dan kemudian bertemu dengan Tikus Kapal. Si Tikus Kapal menyarankan Ratty untuk bertualang. Dan Ratty yang tipe orang "rumahan" langsung dipenuhi hasrat untuk berpetualang. Untunglah Molly yang mengenalnya dengan baik berhasil mencegah niat Ratty.
3. Saat Ratty dan Molly mencari anak pak berang-berang yang hilang dan secara tak sengaja mereka bertemu Dewa Pan.
Ketiga bab ini memang tak berhubungan dengan plot utama, seolah hanya bab tambahan. Karena itu pada abridged version, ketiga bab ini biasanya dihilangkan.
Versi Mahda memuat ketiga bab ini, karena itu saya berkesimpulan ini bukan abridged version.
Mesti begitu saya tetap penasaran dan membaca ulang versi aslinya (baca online di Goodreads).
Hasilnya?
Memang ada bagian yang dipotong. Mestinya ada cerita yang lebih panjang pada bagian-bagian yang saya anggap janggal tadi.
Dan ada juga adegan-adegan tambahan lain yang tidak ada di buku terjemahan dan tidak saya antisipasi sebelumnya.
Kenapa sampai terjadi hal seperti ini?
Entah...saya juga gak ngerti.
Yang saya tahu, saya kecewa dengan adanya pemotongan ini dan memutuskan mengurangi bintang versi terjemahan. Walau pun saya harus memberi selamat untuk penerjemahannya yang bagus. Hasil dari membandingkan versi asli dan terjemahan, saya berkesimpulan versi Mahda mampu menerjemahkan dengan baik keindahan kalimat-kalimat Kenneth Grahame
So...4 bintang untuk versi original, dan 3,5 bintang untuk versi terjemahan.
Tambahan :
Secara kebetulan, channel Fox Movies Premium menayangan The Wind In The Willows di bulan Maret ini.
Versi yang ditayangkan adalah versi tahun 1996 yang ini.
Seperti yang dilihat, semua tokoh hewannya diperankan oleh manusia, tapi hebatnya mereka bisa berakting persis seperti Tikus Tanah, Tikus Air, Luak dan Katak.
Terutama Katak! Miriiip banget dengan Katak beneran.
Dari segi cerita sih agak beda. Contohnya awal Molly keluar ke dunia atas itu bukan karena ada panggilan. Tapi karena rumahnya tergusur. Usut punya usut, Katak (sebagai pemilik lahan Molly) yang menjual lahan itu sebagai uang pembeli kereta gipsi. Masih ada perbedaan-perbedaan lain yang dibuat dengan tujuan lebih dramatis tapi secara keseluruhan saya sih puas menonton adaptasi The Wind In The Willows yang ini.
Oya...review ini diposting dalam rangka baca bareng Bulan Maret bersama BBI dan komunitas @bacaklasik. Sekaligus memperingati ulang tahun pengarangnya, Kenneth Grahame
Favourite Part from The Book :
“It's a goodly life that you lead, friends; no doubt the best in the world, if only you are strong enough to lead it!'
'Yes, it's the life, the only life, to live,' responded the Water Rat dreamily, and without his usual whole-hearted conviction.
'I did not exactly say that,' the stranger replied cautiously, 'but no doubt it's the best. I've tried it, and I know. And because I've tried it - six months of it - and know it's the best, here I am, footsore and hungry, tramping away from it, tramping southward, following the old call, back to the old life, the life which is mine and which will not let me go.”
(page 93)
Kayaknya si katak itu tokoh yang menarik and nyentrik ya? Jd makin pengen beliin bwt anak niy.
ReplyDeleteElo bikin gua mupeng pengen baca nih buku, hahahaha :D
ReplyDelete@annisa : hahaha si katak itu nyentrik tapi nyebeeellliiinn. Aku kayaknya ndak tahan punya temen kayak dia X)
ReplyDelete@Indah : hahaha....berhasil dong niat review gw :))
ak udah selesai baca ini dan bingung mau buat reviewnya :))
ReplyDelete