Saturday, March 22, 2008
Papua : Sebuah Fakta & Tragedi Anak Bangsa
Pengarang : John Manangsang
Harga : Rp. 75,000
Penerbit : Buku Obor
ISBN : 979-461-177-8
Dimensi Buku : 14 x 21 x 3 cm
Cetak Isi : Black/White
Jenis Kertas : HVS
Sinopsis Buku
Buku ini merupakan revisi dan perluasan dari buku yang pernah terbit tahun 1994 Berjudul CATATAN SEORANG DOKTER DARI BELANTARA BOVEN DIGUL Dan pernah mendapat penghargaan dari LIPI -TVRI di tahun 1996 sebagai Pemenang Lomba Karya Tulis Ilmiah Peneliti Muda bidang sosial, kebudayaan dan Kemanusiaan 1995 . Dalam buku ini juga ditambahkan oleh penulis, ada apa dengan Papua 15 Tahun pasca pengalamannya Digul? Dalam edisi revisi ini, hadir pula komentar 19 Pakar Indonesia, yang highlight-nya sebagai berikut :
- Dia bukan model dokter yang pasif lalu menyerah, hanya karena tidak ada fasilitas.. Dia mau menikmati keberhasilan sekaligus kegagalannya.(Prof. Daldiyono)
- Dengan UU Praktik Kedokteran, apabila penegak hukum tidak memahami, serta selalu mempergunakan ancaman pidana, maka sudah dapat dipastikan tidak akan muncul dokter-dokter muda pemberani yang lain. (Prof. Wiyadi, Dekan FK-UNAIR)
- Suatu dokumentasi yang sulit dicari. Suatu peringatan bagi para ko-asisten untuk memanfaatkan waktu yang sangat terbatas sebaik-baiknya. (Prof. Kabulrachman, Dekan FK-UNDIP)
Note : berhubung kebanyakan, jadi comment lain gua cut
Comment :
Buku ini merupakan kisah nyata dr. John Manangsang sewaktu dia bertugas di Papua. Di buku ini diceritakan dengan jelas semua pengalamannya. Operasi angkat tumor, pasien yang gak bisa kencing, bahkan operasi caesar pun dia lakukan sendiri. Padahal waktu itu dia masih dokter umum. Hebaaatt!!!! Bener - bener salut gua . Operasi caesarnya pun dia lakukan pake silet saking terbatasnya alat.
Bahasa yang digunakan dr. Jhon juga enak dibaca. Begitu lancar dan mengalir sehingga kita gak bosen membaca kisahnya dan malah pengen terus lagi dan lagi. Isi bukunya juga menarik, gak hanya diceritakan keberhasilan dia aja, tapi juga kegagalannya dan gimana dia belajar dari kegagalannya itu.
Menyangkut cerita, buku ini benar - benar membuat gua merasa ditampar dan kemudian gak PD. Gua salut sama si dokternya. Bukan cuma kepandaiannya yang patut dipuji tapi juga keberaniannya. Gua sih yakin kemampuan gua bahkan gak mencapai 1/2 kemampuan dia.
Segi positifnya , gua jadi tertantang untuk belajar lebih banyak lagi dengan 1 prinsip yang gua tanamkan : "kalo pun gua gak bisa sehebat dia dalam hal nyembuhin pasien, paling enggak gua gak menambah penderitaan pasien".
Magyk
Judul: Septimus Heap- Magyk (Book 1)
Pengarang: Angie Sage
Genre: Children, fantasy
Bahasa: Indonesia (original: Inggris)
SINOPSIS
Septimus dinyatakan mati di malam kelahirannya. Di hari yang sama, ayahnya, Silas Heap menemukan bayi perempuan bermata violet. Dalam perjalanannya, Silas bertemu Marcia Overstrand sang Penyihir Luar Biasa. Dia berpesan “Jangan katakan pada siapapun kalau kau menemukannya. Bayi itu dilahirkan sebagai anakmu. Mengerti?”
Sepuluh tahun kemudian, keadaan di dunia yang penuh keajaiban itu mengalami kekacauan. Keluarga Heap beserta Marcia Overstrand dan penyihir lainnya harus berhadapan dengan penyihir Gelap yang dipimpin oleh DomDaniel.
***
PENGHARGAAN:
Salford Children’s Book Award (SCBA) winner 2006
Parent Choice Gold Winner 2006
COMMENT
Gua sih gak ngerti kenapa orang - orang suka membandingkan buku ini dengan Harry Potter (bahkan comment di cover belakang novelnya juga bilang begitu) sementara menurut gua, novel ini bagus dengan caranya sendiri.
Well...menurut gua kalo dibandingin sama Hary Potter sih, kayaknya buku ini susah deh menyamai sukses Harry Potter (at least di Indonesia). Gua rasa salah satu kelebihan Harry Potter adalah settingnya yang masih di Inggris juga, di suatu tempat yang terasa dekat dengan kita, yang masih membahas orang - orang biasa non sihir (aka muggle). Hal ini bikin anak - anak banyak yang berkhayal seandainya mereka bisa kayak Harry ato Hermione, tiba - tiba menemukan kenyataan bahwa mereka punya bakat sihir dan ada dunia penyihir di sekeliling mereka. Makanya Harry Potter terasa begitu real.
Sementara Magyk dari awal sudah bercerita tentang dunia tersendiri. Suatu dunia yang isinya para penyihir, boggart, makhluk2 lain, dan juga orang biasa. Dunia yang rasanya keberadaan dunia kita gak pernah exist. Suatu dunia yang cuma ada dalam fantasi dan jadi kerasa jauh.
Point kedua , cerita Harry Potter tuh gak gampang ditebak, bahkan untuk orang dewasa sekalipun (ada yang bisa nebak klo Profesor Quirrel ternyata membawa Voldemort di belakang kepalanya), sementara alur cerita Magyk bisa langsung ketebak di bab-bab awal. Bahkan siapa Septimus Heap sebenarnya pun udah bisa ketebak.
Tapi di luar itu, ceritanya menarik. Gaya bahasanya ringan dan mengalir, jadi walaupun tebal, buku ini bisa habis dibaca dalam waktu singkat.
Adanya makhluk2 baru juga bikin cerita jadi menarik. Menurut gua, buku ini worth to wait kok untuk ditunggu lanjutannya (Oke deh ngaku. Sebenarnya gua paling suka dengan covernya ). Tapi jangan terlalu ngarepin cerita yg keren ato ribet & gak ketebak coz buku ini benar2 buat anak2.
Dia, Tanpa Aku
Penulis : Esti Kinasih
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tanggal terbit : Januari - 2008
Jumlah Halaman : 280
Jenis Cover : Soft Cover
Dimensi(L x P) : 135x200mm
Kategori : Teenlit
Text Bahasa : Indonesia
SINOPSIS BUKU
Ronald, cowok kelas 2 SMA, sudah lama naksir Citra yang masih kelas 3 SMP. Tapi Ronald belum mau PDKT. Ia menunggu sampai Citra masuk SMA, karena itu ia hanya bisa mengamati Citra dari jauh.
Saat yang ditunggu Ronald selama berbulan-bulan akhirnya tiba. Citra masuk SMA! Namun Ronald kecewa karena ternyata Citra masuk SMA yang sama dengan adiknya, Reinald, dan sekelas pula.
Namun, keinginan dan harapan terbesar Ronald untuk mendekati Citra tak pernah terwujud. Cowok itu kecelakaan dan tewas di tempat, tidak jauh dari rumah Citra.
Reinald menganggap Citra-lah penyebab kematian kakaknya. Rasa marah dan keinginannya untuk menyalahkan Citra membuat sikapnya terhadap cewek itu menjadi penuh permusuhan. Keduanya kemudian kerap bertengkar tanpa Citra tahu pasti alasan sebenarnya.
Sikap Reinald berubah drastis ketika Citra memutuskan untuk tidak lagi mengacuhkannya. Kini Reinald berada di posisi yang sama seperti Ronald dulu. Perubahan sikap Reinald itu tanpa sadar mendekatkan keduanya. Dan akhirnya Reinald tak lagi ingin menjaga Citra demi almarhum kakaknya.
“Gue suka cewek lo,” ucap Reinald suatu hari di depan foto Ronald. Dan itu membuat sang kakak kemudian “kembali”!
Comment
Gua gak terlalu demen Teenlit. Menurut gua ceritanya dangkal dan suka terlalu berlebihan ngurusin cintaaaa melulu, seakan cuma itu masalah yang ada dalam kehidupan remaja. Apalagi kalo novel itu dikarang oleh novelis remaja (cewek). Oh God, have mercy on them please. Entah kenapa, cewek - cewek yang ada dalam teenlit itu selalu jadi pihak "ngemis" ke cowoknya. Bikin emosi aja!! Hari gene gitu lho!!
Esti Kinasih adalah perkecualian untuk gua. Gua suka semua novelnya. Di semua novelnya, Esti selalu masukkin karakter cewek yang cuek. Bukan cewek yang lemah dan ngejar cowok, tapi malah sebaliknya. Girl power pokoknya! Dan gaya bahasanya pun menunjukkan kecerdasan pengarangnya walo masih tetap meremaja.
Cerita "Dia Tanpa Aku" tergolong unik. Bukan sekedar cerita cinta biasa karena di sini, tokoh utama harus bersaing dengan "arwah" yang adalah kakaknya juga. Gua juga suka dengan gaya bahasanya Esti yang berisi.
Tapi "Dia Tanpa Aku" ini gak seseru novel Esti yang lainnya. Satu hal yang gua suka dari novel - novel Esti sebelumnya adalah ada semacam "perasaan" di dalamnya. Saat membacanya, gua bisa ngerasa terharu ato tersentuh. Entah kenapa, di buku yang ini gua gak merasakan feeling serupa. Datar aja rasanya.
But other than that, menurut gua novel ini patut dibaca. Dan gua masih akan menantikan karya Esti Kinasih berikutnya.
Rate :
3 out of 5
Subscribe to:
Posts
(
Atom
)