Ada banyak alasan kenapa saya bersyukur punya orang tua seperti yang saya miliki. Dan satu set buku di atas adalah salah satunya :').
Sewaktu kecil, saya jaraang banget dibeliin mainan atau baju baru. Yang banyak dibeliin ya justru buku. Buku ensikploedi di atas itu juga dibelikan sebagai hadiah karena menang suatu hal (yang pasti bukan karena memenangkan hatinya David Gandy kok #apasih). Waktu itu sih saya minta hadiah tamiya lengkap dengan treknya (ngelunjak ceritanya). Jadi bayangkan bengongnya saya sewaktu Ayah malah kadoin buku ini. Dan ketika saya tanya kenapa gak beliin tamiya aja, beliau menjawab : "Percaya deh sama Papi. Buku itu jauh lebih bagus dan lebih penting daripada tamiya. Nanti-nanti kamu bakal bersyukur Papi beliin kamu ini daripada tamiya."
And he was soo right! (Tapi kapan juga Ayah pernah salah ya..)
Ada banyak manfaat yang saya rasakan dari buku ini.
Berkat buku ini, berbagai pertanyaan remeh yang bikin saya penasaran (seperti bagaimana cara kerja telpon, kenapa pesawat bisa melayang, kenapa kepiting jalannya menyamping, dan lain-lain) bisa terjawab.
Berkat buku ini juga, saya jadi keliatan pinter di mata teman-teman secara mereka kagum liat saya bikin prakarya prosesi gunung meletus. Mereka gak tahu aja kalo saya nyontek dari buku ini. Yang bener aja orang kayak saya bisa mikirin sendiri hal kayak gitu. Pffttt.... X)
Karena buku ini, saya jadi tahu kalo buku nonfiksi enak juga dibaca. Saya mulai tertarik baca buku sejarah, biografi, bahkan ngintip-baca koleksi ensiklopedi milik Ayah setelah baca buku ini. Padahal sebelumnya sih boro-boro baca buku nonfiksi, baca koran aja saya males, apalagi buku pelajaran. #yaiyalah
Dan karena buku ini, saya jadi tersadar kalo koleksi buku bagus itu berguna buat investasi ya ternyata.
Rupanya masih ada beberapa toko online yang menjual 1 set buku ini (dengan kondisi bekas) seharga.... 2,1 juta rupiah. Padahal kata Mama, dulu 1 set buku ini dibeli seharga 700an ribu rupiah. Lalu sekarang, bekasnya dijual 3x lipat.
Padahal bukan buku langka juga. PT Tigaraksa EP selaku penerbit sudah mencetak ulang buku ini. Tapi iya sih harga versi cetak ulangnya bikin mingkem. Versi cetul-nya dijual seharga .... yah selevel dengan harga cendol sekolam kayaknya. Mending kalo ada perubahan signifikan antara versi cetul dan versi lama. Ini mah hampir gak ada bedanya. (>.<) Eh...kok saya jadi ngelantur bahas harga bukunya ya? Padahal bukan itu tujuan postingan ini :s
Postingan ini sebenarnya dibuat sebagai ucapan perpisahan kepada buku-buku ini. Besok buku ini akan berpindah tangan ke keponakan saya di Makassar.
Sedih sebenarnya melepas buku yang sudah dirawat selama 23 tahun. Tapi hakikat sebuah buku itu untuk dibaca, sedangkan saya tahu betapa tipisnya kemungkinan saya membaca ulang buku-buku ini. Jadi biar saja mereka menemukan pemilik barunya.
Selamat jalan, teman-teman. Semoga kalian lebih berguna di tangan para pemilik barumu.
And thanks for the memories

ps : iya...iya....postingan ini boleh dianggap pamer. bebas kok :D