Judul : Rate My Love
Penulis : Cassandra & eLa
Penerbit : Gagas Media
Tahun Terbit : 2007
Bahasa : Indonesia
ISBN : 9797801799
Halaman : 210
Feel, gadis polos manis, tengah berbahagia karena di hari ulang tahunnya, sang pacar tajir (Chopy) mengajaknya dinner romantis. Sayang, akhirnya ketahuan kalo Chopy ini gak lebih dari playboy cap kapak tiga dan menganggap Feel hanya selingan. Waktu lagi sibuk mengelus hatinya yang luka (tsah!), Feel melihat sebuah iklan reality show baru di TV berjudul Rate My Love. Acara ini menjanjikan kontestannya akan mendapatkan cinta sejati.
Dimitri adalah produser ambisius yang dikenal bertangan dingin. Buat dia, acara yang 'nempil' dipegangnya adalah acara dengan tema 'keren' seperti perang di Timbuktu, keterlambatan bantuan pengungsi di Etiopia, ato apalah itu.
Tapi itu dulu, sebelum kecelakaan yang melumpuhkan kedua kakinya. Sekarang, dia malah ditugaskan menangani Rate My Love,acara cemen dan omong kosong menurutnya.
Tapi tugas adalah tugas. Dan Dimitri bertekad akan membuat Rate My Love menjadi acara dengan rating tertinggi apapun caranya.
Dan "apapun" itu termasuk mencari kembali sosok dr. Banner, dokter yang ada di kenangan Feel sejak lama.
Hanya itu? Jelas nggak.
Ketika diketahui dr. Banner sudah bertunangan, Dimitri tega menyabotase hubungan tersebut. Dimitri tak sadar, dengan memutuskan pertunangan dr. Banner, dia berpotensi memutuskan kebahagiaannya sendiri.
Lho? Apa hubungannya? Temukan saja sendiri.
Yang pasti, plot di buku ini gak sesimpel yang saya jabarkan di atas. Masih ada lekukan dan tikungan lain sebelum pembaca mencapai kata "Tamat".
"Sepanjang karir, program yang gue pegang belum pernah gagal. Kalian mau jadi warga negara yang baik dan diketawain stasiun lain? Just forget this bullshit ethic and be the winner."
-Dimitri-Mungkin karena penulis buku ini adalah penulis skenario juga, membaca buku ini rasanya kayak menonton film (jadi ini sebenarnya lagi baca ato nonton sih?). Adegan-adegan di buku ini begitu mudah dibayangkan oleh otak saya. Ini juga salah satu faktor yang bikin saya suka buku ini.
Hal lain yang unik adalah karakterisasi para tokohnya. Masing-masing tokoh ini punya fungsinya yang unik, sehingga walaupun kemunculan mereka hanya sebentar, tapi gak mudah dilupakan oleh pembaca (saya). They're lovable in their own way.
Ketiga karakter utamanya adalah :
"Saya hampir mati karena cinta. Tapi kalau nyawa pantas dikorbankan demi cinta, kenapa nggak berkorban lebih jauh lagi? Dengan terus hidup biar pun sendiri. Keliatan kuat biarpun patah hati.Tenang, biarpun sebenarnya mau nangis. Berdiri di depan kamera dan kelihatan bodoh. Atau bahkan melakukan pengorbanan yang paling besar. Berharap saya akan menemukan cinta sejati saya." (Feel)Feel (pastinya).
Dari luar sih Feel tampak seperti gadis manis, baik, jago masak.Tapi dia juga menyimpan sejuta pesona absurd, contohnya : selalu menyimpan sikat debu buat emergency, punya ikan koki kesayangan yang diberi nama "Pus", menyimpan lilin berbentuk kue sebagai hadiah ulang tahun buat diri sendiri dan selalu membawa kertas resep dengan nama "dokter Banner".
Buat saya, yang paling menarik dari Feel adalah kelemotannya. Dia sering gagal paham dengan sinyal dan kode yang diberikan Dimitri. Jadilah Dimitri gemas sendiri menghadapi Feel.
"Ngaku aja! Kamu sebenarnya dikirim siapa? Stasiun lain buat nyabotase karir saya? Hukuman dari Tuhan karena saya lahir terlalu ganteng? Kenapa saya harus ketemu sama kamu? Semua bencana pasti ada alasan di baliknya! Karena nggak mungkin di dunia nyata ini ada manusia sebodoh kamu!" (Dimitri)Dimitri
Produser perfeksionis berhati dingin ini berubah ketika Feel memasuki hidupnya. Perlahan dia jadi lebih terbuka, walo gak berkurang galaknya. Saya sudah bilang di atas kalo Dimitri rela melakukan apa pun demi menaikkan rating Rate My Love.
Dan iyah, beneran apapun. Termasuk memaksa seorang krunya makan udang walo tahu si kru alergi berat sama udang. Ato mengirim seorang aktor untuk memikat hati tunanagan dr. Wawan, gak peduli walau pun pernikahan dr. Wawan tinggal seminggu lagi. Dimitri memang setega itu.
Makanya perubahan karakter Dimitri di akhir buku jadi kerasa banget. Dan pembaca pun dibikin bersimpati sama si galak ini.
"Alangkah menyedihkan jika nyawa manusia hanya dipandang sebagai poin dalam perhitungan bisnis." (dr. Wawan)dr. Banner aka dr. Wawan
dr. Wawan sepertinya spesies langka di dunia ini. Ganteng, idealis, lulusan terbaik di angkatannya, jago masak, kesehatan prima dan punya jiwa sosial yang tinggi banget.Sempurna ya?
Teorinya, dr. Wawan adalah orang ketiga di antara hubungan Feel-Dimitri. Tapi sebagai pembaca, saya toh gak bisa sebal sama dr. Wawan. Dia terlalu baik dan terlalu sabar untuk disebalin.
Bukan hanya tiga tokoh itu yang mencuri perhatian. Bahkan peran pendukung seperti Jeb dan Siti Cempaka (mantan tunangan dr.Wawan) pun mampu mencuri perhatian dan meninggalkan kesan di benak saya.
Tapi dengan semua pujian ini, jangan kira Rate My love gak punya kekurangan. Ada buanyaaakk sebenarnya.
Pertama ada banyak plot hole di buku ini. Entahlah....mungkin karena terbatas jumlah halaman, ato mungkin ada kesalahan pengeditan. Ada beberapa hal yang masih menyisakan tanya di benak saya. Trus juga, saya sih ngerasa progress hubungan Feel-Wawan terlalu cepat. Belum lagi gak ada latar karakter yang jelas bagi tiap tokohnya.
Kedua, terlalu banyak adegan absurd dan kebetulan ala sinetron di novel ini. Meski begitu, mungkin karena dari awal saya sudah menerima bahwa ini adalah novel komedi yang gak usah diseriusin banget, saya juga gak terlalu memusingkan keabsurdannya sih. Yang penting saya merasa senang tiap kali membaca ceritanya. Cukup itu saja.
Satu lagi yang berkesan dari novel ini adalah : endingnya.
Sepanjang cerita tuh, dukungan saya selalu berpindah antara ke dr. Wawan atau Dimitri. Dan sampe akhir, saya tetap gak bisa milih. Jadi ketika mengetahui endingnya begitu, saya berpikir : "Ya sudahlah." Saya rasa keren juga penulisnya, karena dia mampu membuat pembacanya tak berpihak.
Lalu setelah adegan yang saya kira ending, ternyata ada kelanjutannya. Adegan selanjutnya membuat saya berpikir : "Eh...maksudnya apa?" Dan sampe sekarang, saya belum mampu menemukan jawaban pasti maksud adegan tersebut X)
In short, Rate My Love is a light reading that's fun to read, with engaging characters and intriguing ending. What's not to like? ^_^
berapa ini ratenya, bu dokter? or no rate?
ReplyDelete4 bintang, teh. Saking buru2nya kmrn ampe lupa ngasih rating dan label
Deletepengen baca juga... :)
ReplyDeleteuhhh tau gitu kemaren sekalian beli ini deh, aku belum baca, buku gagas lawas2 jarang ada yg bagus, rata2 adaptasi film dan covernya jelek.
ReplyDeletekayaknya aku bakal suka sama Dimitri deh, ngakak pas baca 'Hukuman dari Tuhan karena saya lahir terlalu ganteng?' =))
Okay, tambah satu lagi di wishlist-ku. -__-"
ReplyDeleteratingny berap, mba? hehe. kemarin liat di web lg diskon
ReplyDeleteHalo mba Dewi, aku nominasi blog mba Dewi buat Liebster Blog Awards ya, post nya bisa diliat di sini maap kalo sebelumnya udah pernah dapet :)
ReplyDelete