source:kutukutubuku,com |
Penulis : Michelle Paver
Penerbit : Matahati
Tanggal terbit : April 2011
Jumlah Halaman : 350
Jenis Cover : Soft Cover
Kategori : Fantasi
Text Bahasa : Indonesia
Ghost Hunter merupakan buku ke-6 dari serial Chronicle Of Ancient Darkness karangan Michelle Paver. Serial ini dimulai dengan buku pertama yaitu Wolf Brother, dilanjutkan dengan Spirit Walker, lalu Soul Eater ke Outcast, diteruskan oleh Oathbreaker dan ditutup dengan Ghost Hunter.
Melalui serial ini, Paver membawa kita ke 6000 tahun lalu di masa jaman batu. Kala itu dunia masih berupa satu daratan besar, manusia hidup dalam klan, membuat peralatan dari batu dan tulang serta percaya pada kekuatan dewa dan roh-roh pelindung alam. Satu diantara klan-klan itu adalah klan Serigala. Klan yang terkenal dengan kemisteriusannya namun kini telah punah. Ya...1 klan itu telah lenyap kecuali Torak dan ayahnya.
Buku pertama (Wolf Brother) dibuka dengan pertarungan Torak dan ayahnya (Fa) melawan setan berwujud beruang. Sebelum meninggal, Fa berpesan agar Torak mencari gunung Roh Dunia (yang ada dalam legenda) untuk mengalahkan beruang setan tersebut. Dalam perjalanannya, Torak bersahabat dengan seekor serigala yang juga sebatang kara. Satu keistimewaan Torak dan Serigala adalah mereka bisa berkomunikasi dan saling mengerti perasaan satu sama lain.
Garis takdir juga membawa Torak berkenalan dengan klan Gagak dan menjalin persahabatan dengan Fin Kedinn, kepala suku klan Gagak dan Renn, keponakan Fin Kedinn. Dari klan Gagak-lah Torak mengetahui situasi dunia saat itu setelah selama ini hidup tersembunyi bersama Fa.
Kala itu, dunia dikuasai oleh para Pemangsa Arwah yang merupakan sekelompok dukun klan yang tergoda pada kekuasaan dan menggunakan kekuatan mereka untuk kejahatan. Beruang setan pun merupakan salah satu perbuatan mereka. Karenanya, ketika misi Torak untuk membasmi beruang telah usai, dia memulai misi lain yaitu : mencari dan memusnahkan para Pemangsa Arwah.
Nanti, pada buku-buku berikutnya, juga akan terungkap lebih banyak tentang latar belakang Torak, Fa, Fin Kedinn, Renn, para Pemangsa Arwah juga alasan kenapa Fa menyembunyikan Torak selama 12 tahun pertama kehidupannya. Ada banyak twist dan kejutan yang diberikan Paver sepanjang serial ini. Kejutan yang tak terduga dan tak disangka(ya namanya juga kejutan sih..hehehe xp), dan membuat cerita ini makin seru dan bikin penasaran.
Dan jangan melupakan tokoh-tokoh yang hanya muncul selintas di awal seri ini. Karena, sama seperti di Harry Potter, tokoh yang hanya muncul sekilas dan gak penting di buku pertama, ternyata jadi tokoh kunci nantinya. Membuat Anda akan penasaran untuk rerun buku pertama, demi menyegarkan ingatan akan si tokoh-yang-munculnya-sekilas itu.
Lalu bagaimana dengan buku ke-6 sekaligus pamungkas dalam serial ini?
Pada buku ke-6, Torak sudah berumur 18 tahun. Sudah banyak pengkhianatan dan kesedihan yang dia alami. Hubungannya dengan Renn dan Serigala pun sudah mengalami banyak pasang surut hingga menjadi seintens sekarang. Dan sudah 4 Pemangsa Arwah yang dikalahkannya. Kini Torak harus berhadapan dengan Eostra, Pemangsa Arwah yang terakhir dan terkuat.
Serigala juga sudah dewasa dan membentuk kawanan sendiri dengan pasangannya (Bulu Gelap). Namun Eostra menghancurkan keluarga Serigala dan menculik 1 anaknya. Hal yang memaksa Torak untuk segera mencari Eostra. Renn, yang mendapat penglihatan tentang kematian Torak, memutuskan untuk menemani perjalanan Torak walau pun harus meninggalkan klan dan tugasnya sebagai calon dukun klan Gagak.
Bagaimanakah akhir serial ini? Akankah Torak menemui ajalnya sesuai dengan ramalan Renn? Lalu Serigala, bisakah dia membangun kawanannya lagi? Dan yang terpenting, benarkah Eostra adalah Pemangsa Arwah terakhir?
Ah tentu saja itu adalah hal yang harus Anda temukan sendiri ;D.
source : here |
Saya suka dengan kepiawaian Paver menciptakan setting 6000 tahun lalu yang terasa sangat realistis. Saya juga suka dengan ketilitian Paver menggambarkan detil-detil cara hidup Torak dan rekan-rekannya di masa itu. Saya juga suka pada konsistennya Paver menjaga plot cerita tetap menegangkan hingga akhir. Dia bisa menyampaikan dengan baik aura "dark" dan mistis di masa itu kepada saya yang hidup di jaman modern ini.
Namun yang paling saya suka adalah cara Paver menceritakan kisah ini dari sudut pandang Torak, Renn dan Serigala. Terutama dari sudut pandang Serigala.
Paver mengajak kita menyelami jalan pikiran Serigala. Dia membuat kita memahami keputusan Serigala sewaktu meninggalkan Torak untuk bergabung dengan kawanannya, juga turut bersedih ketika Serigala harus kehilangan seluruh keluarganya.
Ah...Paver benar-benar berhasil menyampaikan perasaan Serigala kepada para pembacanya.
Tambahan satu point plus di Ghost Hunter yang menjadikan buku ke-6 ini sebagai favorit saya, yaitu : endingnya.
Saya suka pada cara Paver menutup serial ini. Ending yang jelas, tidak menggantung, namun masih memberi saya ruang untuk mengkhayalkan sendiri kelanjutan kisahnya. Syukurlah gak ada bab "epilog" yang biasa ada di akhir sebuah saga dan selalu saya anggap menyebalkan karena membatasi imajinasi.
Menyangkut terjemahan; karena penasaran, saya juga membaca serial ini dalam bahasa aslinya (ps : saya selalu melakukan ini pada novel-novel terjemahan yang saya sukai).
Dan saya berkesimpulan, Matahati really did a great job on translating this story.
Setting yang mencekam, ketakutan dan kemarahan Torak, kecemasan Renn serta keluguan Serigala yang tergambar di bahasa aslinya, tergambar dengan baik juga di terjemahan versi Matahati.
Saya bahkan lebih menyukai beberapa kata dalam versi terjemahan, seperti "tall tailles" (panggilan Serigala untuk Torak) yang diterjemahkan menjadi tinggi takberekor atau "Darkfur" yang diterjemahkan menjadi Bulu Gelap.
source: amazon.co.uk |
Mengenai covernya, uhm...masih bingung nih :D. Saya sih lebih suka cover warna ungu seperti aslinya, tapi saya gak suka dengan cave painting yang ada di cover ini.
Sedangkan untuk cover versi Matahati, saya kurang suka warna hijaunya, tapi saya suka melihat lukisan burung hantu yang tercetak besar dan tampak mengintimidasi itu. Cocok dengan image Eostra yang memang mengintimidasi sebagai dukun klan burung hantu. Seandainya saja Matahati bisa memadukan kedua versi cover ini, pasti akan lebih bagus. (Yeah...you wish, Wi. Hehehe... ;p)
Secara keseluruhan, saya memberi rating 5 bintang untuk serial Chronicles of Ancient Darkness. Kepiawaian Paver dalam merangkai plot yang rapi hingga akhir cerita jelas merupakan sebuah nilai plus.
Lalu penggambaran setting yang detail serta pemahaman yang sangat baik tentang Serigala menunjukkan bahwa Paver melakukan riset dengan (sangat) serius untuk novelnya ini. Dan sebuah karya yang dikerjakan dengan serius, sangat layak dihargai nilai sempurna. :)
Sudah banyak terbitan Matahati yang bagus sepanjang 2011 ini, sudah banyak pula yang saya baca. Tapi bagi saya, Ghost Hunter ini tetap yang terbaik karena telah menjawab rasa penasaran saya selama 5 tahun belakangan :D.