Judul Terjemahan : Negeri Troll Yang Hilang
Penulis : Danielle L Jensen
Penerbit : Fantasious
Tahun Terbit : 2014
Bahasa : Indonesia
ISBN13: 9786020900049
Format: Paperback
Status : Owned. Hadiah dari Maryana.
Rating : 3 out of 5 stars
Cécile de Troyes mengira masa depannya ada di panggung-panggung megah di Trianon. Ia yakin kariernya sebagai penyanyi bersuara merdu akan cemerlang begitu ia meninggalkan Goshawk’s Hollow.
Namun, secara tak terduga dia diculik dan dibawa ke sebuah negeri yang selama ini hanya pernah didengarnya dari dongeng lama. Ke sebuah kota yang terkubur di bawah reruntuhan gunung, kota yang dipenuhi oleh makhluk troll.
Karena sebuah ramalan, kaum troll mengira Cécile bisa menjadi kunci melenyapkan kutukan penyihir Anushka yang melingkupi Kota Trollus selama lima abad. Kutukan yang membuat mereka tak mampu keluar dari kungkungan Gunung Terlupakan. Kutukan yang membuatnya terikat dengan pangeran troll angkuh bernama Tristan. Mau tahu bunyi ramalannya? Nih :
Mata biru dan rambut merah
Kunci dari gairah.
Suara bak malaikat dan tekad kukuh
Dan penyihir gelap akan bersimpuh.
Kematian mengikat dan ikatan mematahkan
Mentari dan rembulan bersatu demi keselamatan.
Pangeran kegelapan, putri terang,
Ikatan membawa ajal penyihir menjelang.
Tarikan napas pertama mereka,
Kala pertama sang penyihir terjerumus nestapa.
Persatukan dua nama dalam syair
Dan kutukan pun berakhir
Awalnya, Cecile pikir hidupnya lebih baik berakhir, sampai ketika ia mulai menyadari rahasia-rahasia terselubung yang ada di kota itu. Ia sadar, jika ia melibatkan diri lebih jauh dengan segala intrik kaum troll, semua tak akan pernah sama lagi. Namun, terkadang, harus ada yang melakukan hal yang tak terbayangkan.
Mampukah Cécile bertahan dan menguak rahasia negeri troll? Kau pikir kau sudah tahu tentang kaum troll? Tunggu sampai kau menyelesaikan petualangan ini
"Kupikir sudah menjadi sifat kita untuk memercayai bahwa hal buruk selalu memiliki rupa yang buruk. Keindahan seharusnya bagus dan baik, dan mendapati hal yang sebaliknya terasa seperti pengkhianatan kepercayaan. Pelanggaran atas hukum alam."
-Tristan-
Uhhmm...sebenarnya sekarang ini saya paling ogah me-review buku dari serial yang belum tamat. Karena itu artinya saya nge-review sebelum tahu kelanjutan ceritanya. Buat saya, ini seperti nge-review buku yang belum kelar dibaca, soalnya saya memandang sebuah serial sebagai satu kesatuan.
Banyak serial yang menjanjikan di buku pertama tapi kacrut di buku terakhir (Twilight, Divergent & Delirium misalnya), ato bagus di awal dan lebih bagus lagi di buku terakhir (too many to choose, try Harry Potter & LOTR), kacrut di awal tapi bagus di akhir (kata teman saya sih Fifty Shades of Grey termasuk kategori ini. Yah secara saya belum baca buku 2 dan 3-nya FSOG jadi saya manut aja deh) ato yang paling parah : kacrut di awal dan lebih kacrut lagi di akhir (contohnya Tr...ah sudahlah). Pada kasus seperti Divergent dan Delirium, karena ending-nya yang nyebelin, saya ampe nurunin rating di buku pertamanya.
Makanya saya kapok deh nge-review dan rating buku pertama doang. Tapi berhubung tahun ini saya punya niat mulia untuk me-review semua buku yang saya baca, so...here's my brief review (pembukanya aja udah panjang, gimana mungkin review-nya bisa singkat XD)
"Aku berharap kita bertemu dalam situasi yang berbeda, di suatu tempat yang sangat jauh, tempat tak ada sihir, politik, dan muslihat. Di mana segala hal di antara kita bisa jadi berbeda. Aku berharap aku adalah orang lain. Tapi aku adalah apa dan siapa diriku, dan semua harapan di dunia ini takkan mengubahnya."- Plot :
-Tristan-
Gak ada yang baru sih dari segi plot. Tentang dua orang dari golongan berseteru yang terpaksa dipersatukan. A commoner with a noble. Dua orang yang tadinya berantem mulu eh malah jadi cinta. Jadi seperti Romeo & Juliet digabung Cinderella digabung Pride & Prejudice ditambah action begitu lah.
- World building :
Plotnya emang gak baru. Yang baru di sini adalah troll sebagai tokoh utama. Interesting.
Gegara Frozen, image terkuat saya tentang Troll adalah makhluk unyu seperti di gambar. Bahkan troll versi Harry Potter dan LOTR gak bisa merusak image saya akan troll imut versi Frozen. Jadinya, sepanjang baca buku ini saya konsisten membayangkan para Troll sebagai gumpalan batu menggemaskan -__-
Yah...kesalahan saya sih.
Penulis sudah menggambarkan troll versinya dengan terperinci kok (apes aja ketemu pembaca dengan imajinasi cekak kayak saya). Jensen juga sudah menjelaskan kenapa ada troll yang penampilan fisiknya seram dan kenapa ada yang ganteng macam Tristan. Jadi sebenarnya Jensen sudah lumayan teliti membangun dunianya.
Yang kurang dari world building Jensen itu penjelasan tentang setting tempatnya. Setelah ngepoin blog Jensen, saya paham kalo buku ini termasuk high (low menurut saya) fantasy dengan lokasi fiksi. Tapi sekilas, buku ini tampak bersetting di Perancis ato Eropa sekitar tahun 1700an lah.
Jensen juga kurang jelas menggambarkan setting Trollus. Minimal saya butuh peta supaya bisa membayangkan tata letak dan suasana Trollus dengan paripurna (saya udah bilang kan kalo daya imajinasi saya minim?)
- Karakter :
"Dan akankah kau melupakanku? Akankah kenangan tentang gadis manusia yang pernah kaunikahi dan kaucintai memudar sampai seolah dia hanyalah mimpi buruk?"
-Cecile-
Sebagai tokoh utama, Cecile lumayan kok. Minimal dia bukan tipe yang menye-menye doang. Cecile juga (kayaknya) tangguh. Belum keliatan di buku 1 sih, tapi ada potensi untuk itu. Cuma yaa..kepo-nya itu lho. Kenapa siiihhh cewek-cewek di novel semacam ini tuh mesti banget jadi orang kepo? Seperti Bella yang kepo dengan identitas Edward, di sini juga Cecile kepo dengan intrik politik di Trollus. Gak bisa ya duduk-duduk manis aja? :|
Untuk Tristan : saya belum liat pesonanya.
Iya...saya ngerti kenapa banyak pembaca yang suka sama dia. Protektifnya Tristan ke Cecile emang bikin meleleh.
Tapi..yah...galaunya Tristan juga berasa euy :)) (walo saya ngerti sih alasan dia segalau itu). Oh satu lagi, Tristan itu troll yang tertutup. Jadi Cecile (dan pembaca) kebanyakan disuruh menebak sendiri isi hati Tristan. It's kinda tiring for me. Secara umum, buat saya sih karakter Tristan kurang kuat. Mudah-mudahan dia bisa lebih berkembang di buku selanjutnya.
Yang lebih mencuri perhatian saya justru karakter pendukungnya seperti Anais (trol wanita yang naksir Tristan), Marc (sepupu sekaligus asisten Tristan) serta Vincent dan Victoria (troll kembar pencair suasana). Saya malah lebih penasaran kelanjutan nasib 4 troll ini dibandingkan nasib Tristan-Cecile di buku ke-2.
Tokoh antagonisnya sejauh ini ada 2 : Angouleme (perdana menteri yang mengincar tahta) dan Thibault (bapaknya Tristan). Angouleme gak kerasa jahatnya sih, seakan cuma jadi karakter pemanis aja. Beda dengan Thibault.
- Kualitas Terjemahan :
GOOD! No complain about this.
- What Makes This Series Promising :
Interaksi para tokoh : salah satu yang bikin betah baca novel ini ya perdebatan Cecile vs Tristan dan tingkah si kembar troll Vincent dan Victoria. Kalo Jensen konsisten menghadirkan suasana kayak gini sepanjang trilogi, minimal buku ini ngebetahin lah.
"Sebuah ruang-antara di tengah bayang-bayang dan cahaya. Makhluk seperti kami selalu mampu bergerak antardunia atau ke mana pun kami mau.
Seribu empat ratus tahun yang lalu, leluhurku tiba di tempat ini dan jatuh cinta dengan emasnya. Di ruang-antara itu terdapat dua kerajaan. Paman buyutku adalah Raja Musim Panas. Dia adalah Ratu Musim Dingin."
-Tristan-
Terus beberapa teka-teki yang disisakan seperti apakah sosok asli troll? Menurut Tristan, troll sebenarnya bukanlah troll. Manusia yang menyebut begitu dan mereka membiarkan saja. Kata Tristan, troll adalah versi terkutuk dari kaum aslinya. Saya pribadi sih menebak kalo Tristan aslinya peri/fairy. Menarik untuk diliat bener ato gak.
Juga...ada satu adegan yang bikin saya penasaran. Waktu Tristan dan Cecile lagi berduaan dan Cecile merasa ada angin dingin berbau es berhembus lalu dia mendengar bisikan misterius yang memperingatkan Tristan. Mengingat cerita Tristan tentang ratu musim dingin di dunia asalnya, mungkinkah Tristan sebenarnya sudah berinteraksi dengan kaum aslinya?
Atau...
suara misterius itu adalah Anushka, penyihir yang mengutuk kaum troll 5 abad lalu?
Fufufu...entahlah mana yang benar. Yang pasti, tampaknya Tristan masih menyimpan beberapa misteri.
Satu lagi : Anushka!
Bisa hidup selama 5 abad, pastilah dia bukan penyihir biasa. Saya cuma berharap sih, dia ternyata bukan anggota keluarga ato leluhurnya Cecile.
Yang pasti, ada alasan kenapa ramalan itu mengacu ke Cecile. Rasanya aneh kalo manusia biasa ujug-ujug diramalkan sebagai si pematah kutukan. Jadi saya rasa sih Cecile gak se-biasa itu.
Eh satu lagi deng: Momen terkuburnya Trollus.
Soal ini sepertinya akan dibahas lebih lanjut. Yang pasti, sejarah jatuhnya Trollus tampaknya gak sesimpel ada-penyihir-sakti-yang-mengutuk-Trollus-karena-muak-dengan-kekejaman-troll. Ada sesuatu yang lebih dalam sepertinya.
Tentu saja, semua di atas itu cuma tebakan sotoy aja. Saya sih berharap semua dugaan dan tebakan saya salah. Semoga Daniele Jensen bisa menyajikan twist yang lebih menarik dan gak terduga.
- What's The "Eugh" From This Book :
Aura Twilight!
Jadi gini, sepanjang ngebaca Stolen Songbird, saya dapat aura yang sama dengan Twilight.Samanya di mana? Di bagian Cecile yang ngotot mau tetap bersama Tristan. Padahal Tristan udah berkali-kali bilang kalo Cecile lebih baik hidup tanpa dia.
Ya ampuuunnn....ini kan mirip banget ya dengan Bella yang tetap ngotot sama Edward? Iyyaa...miriiiipp banget.
"Aku mencintaimu, Tristan. Aku ingin di sini bersamamu."
"Seharusnya kualihkan perhatian para pengawalmu dan membiarkan Chris membawamu." "Dia menyukaimu - sudah sejak lama, kurasa. Dia akan menjadi suami yang baik. Kau bisa tinggal di pertanian dengan ladang-ladang gandum keemasan dam memiliki bayi-bayi berambut keemasan."
Satu lagi yang mirip : adanya tokoh Christophe (Jacob Black ala Stolen Songbird)
Sama kayak Jacob Black, Christophe juga teman Cecile yang udah lamaaaa naksir Cecile.
Daaaannn...Tristan juga mendorong supaya Cecile jadiannya sama Christophe aja (walo pun dia pedih melepas cecile #haish) karena Cecile akan lebih aman bersama Christophe!
Astaga dragooonnn, self sacrifice-nya Tristan itu bahkan mirip dengan Edward.
- What I Hope Won't Be There :
Galaunya Cecile
Satu hal yang bikin saya jenuh baca novel kategori YA dari genre apa pun dengan tokoh 2 pria dan 1 wanita adalah cinta segitiga,
Jangan salah, saya oke-oke aja sama plot cinta segitiga. What's the romance story without the love rival anyway?
Tapi kalo harus baca 1-2 buku yang isinya kebimbangan tokoh utama memilih di antara 2 cowok yang sama-sama keren, lovable dan layak dipilih yaaa....saya males!
Udah banyak banget YA yang kayak gini : Twilight (pionirnya ini sih!), Summers trilogy-nya Jenny Han, Delirium series-nya Lauren Oliver, bahkan cewek se-bad ass Katniss di Hunger Game aja masih galau soal ini.
Kejadiannya tuh lebih kurang : buku 1 pembaca diperkenalkan ke tiga tokohnya, lalu di buku 2 pembaca (maksudnya saya) disiksa baca kegalauan si cewek, membuat dunia fandom terpecah antara tim si cowok 1 ato tim cowok 2 (tim Peeta dan tim Gale anyone?), dan baru di buku ke-3 kegalauan si cewek berakhir. Pfffttt....boseeennn banget sama plot kayak gitu.
Pliiisss yaaaa Daniele Jensen, lebih kreatif lagi bikin konfliknya. I have hopes in you!
- Rating :
Sebenarnya kalo cuma melihat ide yang biasa aja, saya pengen kasi 2 bintang. Tapi...saya suka terjemahannya, suka covernya dan suka endingnya yang bikin penasaran itu.
Saya juga penasaran sama misteri/twist yang masih disimpan Jensen. Sejujurnya, saya menantikan banget buku keduanya. Jadi saya kasih 3 bintang deh.
Dan itu adalah rating tertinggi yang bisa saya kasih untuk buku pertama dari sebuah serial yang belum selesai saya baca.
Diikutkan dalam #ReviewMaret @momo_DM @danissyamra @ridoarbain di https://bianglalakata.wordpress.com/2015/03/03/reviewmaret-ayo-me-review-buku-fiksi/
Aneh tidak bila saya malah jauh lebih penasaran sama buku yang judulnya tak jadi disebut? :)))
ReplyDelete(contohnya Tr...ah sudahlah)
ReplyDelete^
^
^
Sumpah, penasaran banget. Sebutin dong Mbak Dew. :))
Hahaha....ya ampuunn...kok malah penasaran sama buku yg itu?
ReplyDeletehih! Kacrut pokoknya! Dan byk yg sebelin juga ampe penulisnya dpt death threat setelah buku terakhirnya di-publish
Tr apaan? :)) Aku juga penasaran
ReplyDeleteYah, reviewnya memuat semua hal yang juga bikin aku keganggu bu dok. Dan aku setuju ini low fantasy, karena kalau high fantasy, world buildingnya amat sangat nanggung :D
wah belum baca twilight jadi belum bis angebayangin
ReplyDeletebtw nice review bu dok