Saturday, February 25, 2012

The Vow

Data Film
Director: Michael Sucsy
Writers: Jason Katims, Abby Kohn, Stuart Sender, Marc Silverstein
Stars: Rachel McAdams, Channing Tatum and Sam Neill
Genres: Drama | Romance
Motion Picture Rating (MPAA) : Rated PG-13
Language: English
Release Date: 16 February 2012 (Indonesia)
Filming Locations: Chicago, Illinois, USA

"Life's all about moments of impact, and how they change our lives forever. But what if one day you could no longer remember any of them?"
 (Leo)
Itu pertanyaan yang harus dijawab pasangan Paige (Rachel McAdams) dan Leo (Channing Tatum) setelah dihadapkan pada suatu  kecelakaan fatal yang merenggut ingatan Paige.

Paige bukan hanya melupakan perseteruan dengan keluarganya selama 5 tahun terakhir dan perubahan karirnya dari seorang calon pengacara menjadi pemahat. Yang lebih parah, dia melupakan segala hal tentang Leo mulai dari pertemuan, pacaran hingga pernikahan mereka. Dan yang bikin makin pedih buat Leo, karena ingatan Paige justru terhenti di masa ketika Paige masih bertunangan dengan Jeremy (Scott Speedman).
“Everything that I fell in love with is still there." "I need to make my wife fall in love with me again"
-Leo-
Begitulah keyakinan Leo. Sumpah sucinya kepada Paige di hadapan Tuhan sewaktu pernikahan mereka dan keyakinan bahwa Paige yang dicintainya masih ada dalam diri gadis itu membuat Leo bertekad untuk membuat istrinya jatuh cinta sekali lagi dengannya.
Segala cara dilakukan Leo, mulai dari membawa Paige ke tempat pertama kali mereka bertemu, mengingatkan Paige pada segala kebiasaan dan janji-janji mereka hingga berdamai dengan keluarga Paige walau pun sadar kalau keluarga gadis tersebut tidak menyukainya.
“How do you look at the woman you love, and tell yourself that it's time to walk away?"
-Leo-
Namun sampai kapan Leo mampu bertahan dalam suasana seperti ini? Apalagi keluarga Paige tidak merestui hubungan mereka dan malah berusaha mendekatkan Paige dan Jeremy. Di lain sisi ada Jeremy yang masih berharap pada Paige. And on top of that, fakta bahwa saat Paige terbangun, dia kembali ke fase saat dia (merasa) masih mencintai Jeremy. Leo sadar bagaimana perasaan Paige yang sebenarnya ke Jeremy. "I know you love him cause that's the way you used to look at me," kata Leo. Dia juga sadar bahwa sementara dia terus mencintai Paige, namun bagi Paige dia hanyalah orang asing. Dan karenanya, Paige berhak memulai hidup baru dengan cerita yang juga baru.
Dengan alasan itulah, Leo pun memutuskan keluar dari hidup Paige.

Apa keadaan membaik untuk Paige?
Ternyata tidak juga.
Paige menemukan rahasia besar yang dipendam orang tuanya sekaligus alasan dia meninggalkan keluarganya 5 tahun lalu.
And then she start questioning her memories, whether the ones she still remembers are the truth or not. She also realizes that her lost memories are part of her life too therefore she can't deny its existencies. That's why Paige's trying to regain her lost memories for the past 5 years or at least to start her life again right where she left off, including things regarding with Leo, her vow to him and their love.
“You can’t remember how we fell in love. You get to experience it all over again.”
-Leo-
Ide cerita The Vow sebenarnya biasa saja, cenderung pasaran malah. Cerita orang amnesia bukan pertama kali ini ada. Dan malah, menyangkut amnesia, saya masih lebih suka 50 First Dates dibandingkan film ini (Iyaaa...saya sadar kok kalo saya gak adil membandingkan kedua film ini). Dialognya pun standar, dalam arti bukan yang baguuusss banget sampai patut dikenang tapi juga gak over cheesy.

Endingnya juga sudah terprediksi. Kalau pernah baca novel Harlequin jadul karangan Rebecca Winters yang berjudul Undercover Baby, nah you pretty much got the idea about The Vow's ending.
Malah khusus untuk film ini, saya kurang puas dengan endingnya atau lebih tepatnya dengan set up ending-nya. Terasa agak diburu-buru aja dari sejak Paige menemukan rekaman pernikahannya dengan Leo. Coba adegan penutupnya ditambah 5-10 menit lagi, pasti lebih berkesan.

Tapi saya suka chemistry Chaning Tatum dan McAdams, somehow bisa dipercaya kok kalo mereka memang couple. Dan anehnya saya jadi suka lho sama 2 aktor/aktris ini. Padahal sebelumnya, saya bukan fans mereka dan gak pernah tertarik nontonin film-film mereka.
Saya juga suka dengan latar belakang kota Chicago di musim saljunya yang cantik banget. Dan suka banget dengan music scoring dan soundtrack filmnya yang bagus dan kena banget.

So...to summarize, ini memang film yang cocok banget ditonton untuk Valentine. dengan sesama teman cewek (please jangan bawa cowok, kasihan mereka. Kecuali kalo cowok yang mau dibawa itu penggemar Rachel McAdams). Good movie though not great, but at least give you a good feeling when watch it. And also entertaining for both eyes and ears. Not my most favourite chick flick but definitely worth to see.

Rating tiga bintang untuk storyline, tapi naik jadi 3,5 bintang karena setting dan soundtracknya yang keren.
“At a low point in my life, I didn’t think this marriage was going to work. I didn’t have the faith that we were going to make it. At the same time, I wasn’t going to leave her in the state she was in; I was vowing to stay with her.”
-Kim Carpenter-
Nah yang sebenarnya membuat saya tergerak menulis review adalah ketika saya tahu film ini terinspirasi dari kisah nyata pasangan Kim dan Krickitt Carpenter yang dituangkan dalam buku berjudul The Vow.
Sewaktu googling tentang pasangan Carpenter, saya ketemu link ini. Di situ diceritakan perekat bagi pasangan ini (setelah kecelakaan tragis itu) adalah kepercayaan mereka pada Tuhan dan sumpah setia yang mereka ucapkan satu sama lain.

Sumpah setia itu lah yang bikin saya penasaran.
Sumpah yang diucapkan Leo dan Paige versi The Vow sih manis dan romantis, tapi kira-kira seperti apa ya sumpah yang diucapkan pasangan Carpenter? Sehebat atau setulus apakah perasaan mereka ketika bersumpah hingga mampu bertahan melawan segala badai?

Apalagi...Leo dan Paige sih punya 4 tahun pernikahan bahagia sebelumnya. Wajar kalo Leo enggan melepas masa-masa itu. Tapi Kim dan Krickitt Carpenter hanya bersama selama 18 bulan sebelum Krickitt mengalami amnesia.
Saya menduga 18 bulan itu pastilah 18 bulan yang paling membahagiakan dalam hidup Kim hingga dia tak rela melepasnya.
Benarkah demikian?
Entahlah...saya musti membaca sendiri bukunya.

Ah saya benar-benar penasaran sama buku ini. Sebelnya saya sudah mencari ke beberapa toko buku import di Jakarta dan gak ketemu juga. Satu-satunya cara pesan lewat Amazon, which I don't want.

Mudah-mudahan saya sempat ke Bras Basah bulan depan dan ketemu buku ini di sana. Wish me luck yaaaa \(^__^)/

The Vow :

Paige : "I vow to help you love life, to always hold you with tenderness, and to have the patience that love demands. To speak when words are needed, and to share the silence when they're not. To agree or to disagree on red velvet cake, and to live within the warmth of your heart and always call it home."

Leo : "I vow to love you. And no matter what challenges might carry us apart, we will always find a way back to each other. I vow to fiercely love you in all your forms now and forever. I promise to never forget that this is a once in a lifetime love."

3 comments :

  1. ah, Wi. Aku baca bukunya duluan, baru nonton filmnya, eh, hilang selera seketika. Semua muanya diganti, dari nama tokoh, saat mereka bertemu pertama kali, dan kekuatan iman mereka tidak disentuh di film. Hasilnya, skip en skip aja filmnya.

    ReplyDelete
  2. @mbak Lila : punya bukunya, mbak? Pinjeeeeeeeeemmmmmmmm

    Pan filmnya emang cuma terinspirasi dr buku ini. Eksekusinya pasti bakal beda jauh

    ReplyDelete